Minggu, 06 Januari 2008

Adakah Segitiga Bermuda di Perairan Sulawesi?


Adakah Segitiga Bermuda di Perairan Sulawesi?
SAAT menunggu digelarnya acara jumpa pers oleh Koordinator Tim SAR Pencarian Pesawat AdamAir, Marsma TNI Eddy Suyanto di kantor Danlanud Hasanuddin Makassar baru-baru ini, sejumlah wartawan terlibat obrolan soal Segitiga Bermuda.
Konon, menurut masyarakat setempat, perairan di sekitar tempat ditemukannya serpihan pertama pesawat AdamAir, yakni di Majene dan Pare-Pare tergolong sebagai daerah angker. Sejumlah tokoh masyarakat yang ikut membantu tim SAR menuturkan, beberapa puluh tahun silam pernah terjadi pesawat terbang jatuh di perairan itu dan lenyap hingga kini.

Cerita senada dikemukakan pula oleh beberapa penerbang dan personel tim SAR yang enggan disebutkan namanya. Mereka menyatakan, setidaknya pernah terjadi dua kali peristiwa hilangnya pesawat terbang di atas perairan Majene dan Pare-Pare. Yang namanya cerita, tentu bisa benar dan juga tidak benar.

Terlepas dari soal itu, sebutan "Segitiga Bermuda" menjadi wacana baru di tengah masyarakat. Pasalnya, beberapa paranormal, pengamat, dan pers menyebut pula soal hilangnya AdamAir dengan mengaitkan pada peristiwa yang mirip dengan di Segitiga Bermuda.

Mereka menambahkannya dengan nama "Sulawesi". Alhasil, "Segitiga Bermuda ala Sulawesi" pun sering diperbincangkan oleh masyarakat. Di antara personel tim SAR ada pula yang tergerak untuk mencari tahu apa sebenarnya yang dimaksud Segitiga Bermuda ala Sulawesi itu.

* *

SEGITIGA Bermuda adalah sebuah kawasan yang cukup terkenal, yang berkaitan erat dengan hilangnya pesawat terbang dan kapal laut. Lokasinya terdapat di antara pantai Florida, Haiti, Kuba, Jamaika, dan Puerto Riko.

Menurut Muhammad Isa Dawud --pengarang buku Dialog dengan Jin Muslim, Pengalaman Spiritual--, istilah Bermuda, asal mulanya berasal dari nama untuk bulan ketujuh, penanggalan Mesir yakni Naisan. Pada masa itu, petani menanam tebu dan memanen kurma. Istilah ini dipergunakan untuk menunjuk suatu segitiga imajinatif yang terletak di Samudra Atlantik.

Segitiga Bermuda punya luas sekira 770.000 km persegi, dan terdiri dari gugusan pulau sekira 350 pulau yang terletak dalam susunan mirip untaian manik-manik. Beberapa teluk kecil yang merupakan ujungnya, terletak seluruhnya di Samudra Atlantik, 930 km dari daratan Amerika.

Kepulauan itu dijajah Inggris sejak 1684, yang kemudian diubah statusnya menjadi bagian tak terpisahkan dari (protektorat) Kerajaan Inggris Raya. Bermuda memperoleh pemerintahan otonomi untuk urusan dalam negeri sejak 1968, dengan jumlah pulau kecilnya yang mencapai sekira 60 pulau.

* *

MENURUT jin Muslim, sahabatnya Muhammad Isa Dawud, di Segitiga Bermuda terdapat singgasana iblis dan pengikutnya. Mereka inilah yang "menyembunyikan" sejumlah pesawat terbang dan kapal laut.

Vincent Cadys, seorang spesialis berbagai peristiwa misterius kelautan dan merupakan orang pertama yang menggunakan istilah Segitiga Bermuda mengatakan, daerah Segitiga Bermuda adalah daerah yang sangat berbahaya bagi pelayaran dan penerbangan. Daerah itu diduga sudah menelan korban sekira 100 pesawat dan kapal laut, serta lebih dari 1.000 orang. Sebagian besar peristiwa terjadi pada tahun 1945.

Sementara itu, Lembaga Meteorologi dan Geofisika AS pernah mengorbitkan rembulan buatan (satelit), untuk menyingkap misteri Segitiga Bermuda dan memantau tempat-tempat tertentu di permukaan bumi. Saat di kawasan Segitiga Bermuda, satelit menangkap sinyal aneh lalu terputus. Di layar monitor hanya terlihat medan luas yang kosong dan sunyi.

Selain di Segitiga Bermuda, juga ada Sumur Setan di Selat Formosa atau di wialayah Taiwan. Di sebelah tenggara pulau Formosa yang luasnya sekira 35.961 km persegi itu, terdapat segitiga "Sumur Setan" yang menelan banyak korban kapal laut dan pesawat terbang hilang. Tak mustahil, menurut sejumlah pengamat, di bagian samudra lautan lainnya ada kawasan mirip Segitiga Bermuda.

* *

DI Segitiga Bermuda pernah terjadi peristiwa hilangnya pesawat Star Tiger dengan 31 penumpang (pada 30 Januari 1948), pesawat Star Areal (17 Januari 1949), pesawat Skylob --pesawat terbesar dalam jajaran armada AS-- pada Maret 1917, serta pesawat DC-3 dan 35 penumpangnya yang terbang dari Puerto Riko (28 Desember 1948).

Selain itu, pada 27 Februari 1935 penghuni hotel di Pantai Daytona dan warga setempat melihat ada pesawat yang terbang rendah lalu menukik masuk ke laut. Tim SAR pun langsung mencarinya di dalam lautan kawasan Segitiga Bermuda, ternyata tidak ada.

Sedangkan pada musim gugur 1967, kapal Queen Elizabeth I melihat ada pesawat yang mendekat ke kapal, lalu jatuh ke laut di Segitiga Bermuda. Ketika dicari oleh Queen Elizabeth I, ternyata tidak ada. Tak hanya itu, kapal barang Anita milik AS dengan muatan 20.000 ton, pada 23 Maret 1973 dinyatakan hilang di Segitiga Bermuda.

Kasus lainnya, Januari 1945, ekspedisi lima pesawat tempur jenis TTB 30 Finger Skuadron ke 19 Amerika bertolak dari pangkalannya di Port Louderdile di wilayah Florida AS. Saat pukul 15.15 petang, misi yang dipimpin Letnan Udara Charles Tylor selesai dan bermaksud kembali ke pangkalannya.

Kelima pesawat ini raib setelah sebelumnya sempat mengirim teks kawat ke menara pengawas. Tim SAR yang berada di bawah komando Wersink diberangkatkan untuk mencari kelima pesawat, ternyata hilang juga di Segitiga Bermuda.

Cerita misterius di Segitiga Bermuda sempat dibukukan, misalnya, oleh Dr. Aiman Abulrus berjudul Mutsallats Bermuda Mutsallats Ar Ra'b wa Al Kawarits", Dar Ibn Sina. Juga, ditulis oleh Charles Berlins, dengan bukunya Bermuda Triangle.

Muhammad Isa Dawud menceritakan pula soal Segitiga Bermuda --berdasarkan keterangan jin Muslim-- yang dibukukan dalam Hiwaar Shahafiy ma'a Jiniy Muslim, terbitan Daar Al Funuun li Ath Thiba'at wa An Nasyr wa At Taghliif, Jedah, 1992. (Dialog dengan Jin Muslim: Pengalaman Spiritual, penerjemah Dr. H. Afif Muhammad, M.A., dan Drs. H. Abdul Adhiem, Pustaka Hidayah, Bandung, 1996).

Adakah Segitiga Bermuda di perairan Sulawesi? Jawabannya, tentu bergantung waktu dan fakta historis yang cepat atau lambat akan terungkapkan. Yang jelas, AdamAir hingga kini masih raib dan diduga kuat terbenam di dalam laut. (Achmad Setiyaji/"PR")***



Tidak ada komentar: